30 April
Nama : Wulan Fatharani Azizah
NPM : 27211472
Kelas : 1EB10
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
A.
Macam-Macam
Strategi Pembangunan Indonesia
Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah:
1. Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
- Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat apada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang,
menyebar, terarah dan memusat,
sehingga dapat menimbulkan efek
pertumbuhan
ekonomi. Namun akibatnya sering terjadi kepincangan sosial yang semakin tajam
antara yang di kota dan yang di desa, antara yang kaya dan yang
miskin, dan antar daerah.
- Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali.
- Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya
pertumbuhan ekonomi.
- Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada
kenyataan yang terjadi adalah
ketimpangan yang semakin tajam.
2. Strategi Pembangunan dengan
Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang seperti pengangguran massal, kemiskinan struktural dan kepicangan sosial.
3. Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
• Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak luar/ negara lainnya.
•
Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan
“Teori
ketergantungan tersebut memang cukup relevan namun sayangnya
telah mnjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk
membangun masyarakat sendiri (Self Development). Oleh sebab itu, pembangunan
sebagai upaya masyarakat untuk melepaskan diri dari keterbelakangan yang
disebabkan oleh kondisi ketergantungan itu, haruslah merupakan pembebasan
masyarakat dari rantai yang membelenggu struktur eksploitatif (pola struktur
ekonomi kolonial).
4. Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini menganjurkan agar negara-negara sedang berkembang memperbaiki tata hubungan sosial, politik, dan ekonomi kearah prinsip swadaya, partisipasi rakyat dan keadilan sosial dengan lebih memperhatikan lapisan masyarakat paling bawah yang hidup dibawah garis kemiskinan yang ternyata merupakan bagian terbesar dari masyarakat.
5. Strategi Pendekatan Kebutuhan
Pokok
Sasarana dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan
secara masal. Strategi ini dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan pembangunan
menjangkau, apalagi
memecahkan masalah penduduk yang hidup di bawah garis
kemiskinan. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan
Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia
tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan
yang bersumber pada pengangguran.Untuk itu tiga sasaran pokok perlu diusahakan
bersama yaitu membuka lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan dan pemenuhan
kebutuhan pokok.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembangunan Ekonomi
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pembangunan ekonomi adalah tujuan yang hendak dicapai. Apabila yang ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut adalah :
·
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang
rendah
·
Akumulasi kapital yang rendah
·
Tingkat pendapatan pada kapital yang
rendah
·
Struktur ekonomi yang berat ke sektor
tradisional yang juga kurang berkembang.
Faktor yang mempengaruhi diberlakukannya strategi
pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan pada dasarnya
dilandasi oleh keinginan bahwa kemiskinan harus secepat mungkin
diatasi.Ketimpangan antar daerah ini disebabkan oleh kebijaksanaan penanaman
modal yang cenderung hanya diarahkan ke lokasi tertentu dan biasanya bersifat
padat modal, selain itu juga disebabkan karena potensi daerah yang
berbeda-beda. Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi diberlakukannya
strategi pembangunan yang berorientasi pada pemerataan antar daerah adalah :
·
Potensi daerah yang berbeda
·
Kebijaksanaan penanaman modal yang
berat sebelah
·
Adanya ketimpangan antar daerah.
C.
STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA
Seperti kita ketahui bersama bahwa salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi di negara sedang berkembang seperti Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut berarti perlu juga meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan, dan investasi.Untuk negara Indonesia peningkatan laju pembentukan modal ini menghadapi berbagai kendala, salah satunya adalah kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri.Hal ini diakibatkan karena tingkat tabungan yang rendah.Tingkat tabungan rendah dikarenakan tingkat pendapatan rendah.Akibatnya laju investasi juga rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal dan produktivitas.
Pada awal Orde Baru, strategi
pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan
perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan
laju inflasi yang sangat tingi (Hyper Inflasi).
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkan sasaran-sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni :
- REPELITA I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
- REPELITA II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
- REPELITA III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
- REPELITA IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
D. Perencanaan Pembangunan
Adapun definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokromidjojo, manfaat perencanaan adalah :
1. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2. Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaa yang akan dilalui.
3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4. Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas
5. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi
6. Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif
7. Dengan perencanaan, perkembangan
ekonom yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat
ditingkatkan
8. Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Dalam sejarah perkembangannya, perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia dibagi dalam beberapa periode, yakni :
- Periode Orde Baru, dibagi dalam :
• Periode 1945 – 1950
• Periode 1951 – 1955
• Periode 1956 – 1960
• Periode 1961 – 1966
- Periode Setelah Orde Baru dibagi
dalam :
• Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi
• Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
• Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
• Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
• Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
• Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94
Perkembangan
Ekonomi suatu negara dapat dilihat dari perubahan-perubahan di dalam stabilitas
atau keseimbangannyan kapasitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama. Ada
beberapa karakteristik perkembangan ekonomi modern yang ditinjau dari
interrelasi, yaitu:
- Tingginya tingkat pengeluaran perkapita dengan meningkatnya produktifitas tenaga kerja yang cepat
- Tingginya tingkat penghasilan perkapita yang dapat mengubah tingginya tingkat konsumsi perkapita
- Teknologi yang maju guna merubah structural skala produk dan karakteristik unit usaha ekonomi yang dicapai
Perkembangan ekonomi yang cepat memungkinkan penelitian
dasar-dasar ilmiah yang pada gilirannya membawa penemuan-penemuan dan
pembaharuan teknologi yang mendorong perkembangan ekonomi selanjutnya.
Ekonomi Pembangunan adalah salah salu cabang ilmu ekonomi
yang mempelajari tentang pembangunan perekonomian masyarakat di negara
berkembang.
Pembagunan ekonomi adalah proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk suatu masyarakat meningkatkan. Meningkatnya pendapatan
perkapita merupakan cerminan dari timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan
ekonomi masyarakat.Tujuan pembangunan akonomi adalah menciptakan pertumbuhan
GNP.Pertumbuhan GNP ditunjukkan dengan meningkatnya mutu pendidikan,
menambahnya penghasilan pertanian, kurangnya angka kemiskinan, dan bertambahnya
modal Negara.
Manfaat pembangunan ekonomi yaitu :
- Meningkatnya GNP
- Mengurangi pengangguran
- Meningkatkan kemakmuran
- Pengelolaan alam yang lebih baik
- Modal yang terkumpul
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan
ekonomi yaitu :
- Ukuran suatu Negara (geografis, penduduk dan pendapatan)
- Sistem&struktur politik
- Latar belakang histories
- Hubungan internasional
- Bantuan modal internasional
- Pemerataan&pertumbuhan penduduk
- Pendidikan
- Teknologi
Strategi ekonomi merupakan berbagai usaha yang dilakukan
demi tercapainya proses dan perubahan terus-menerus dalam memperbesar
pendapatan perkapita. Strategi yang akan dilakukan sangat erat kaitannya dengan
sistem perencanaan yang dibuat. Semakin perencanaan yang akan dilakukan dinamis
maka strategisnya pun akan tertata rapih.
Perencanaan pembangunan sendiri adalah upaya untuk
mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif, atau
sebagai peran arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang
ingin dicapai sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan.
Ciri perencanaan pembangunan :
- Berisi upaya untuk mencapai perkembangan ekonomi
- Meningkatnya pendapatan perkapita
- Merubah struktur ekonomi
- Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat
- Pemerataan pembangunan
REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar