CARA MENGETAHUI ORANG YANG
SEDANG BERBOHONG
Cara dan ciri
yang akan disampaikan berikut bukan tanpa dasar. Jika kalian gemar menonton
film, sinetron, drama, atau acara apapun yang dibalut dengan akting, pasti anda
sepakat bahwa semua yang dilakukan para aktor/aktris adalah berbohong. Benar
kan? Mereka tidak sedang menjadi diri mereka sendiri dan memerankan tokoh serta
cerita yang dibuat. Ada yang meyakinkan, ada pula yang meragukan. Nah,
berdasarkan sedikit dari apa yang saya ketahui berikut cara mengetahui orang
berbohong:
1. Ketahuilah
cara dia biasanya berbicara
Sebagai seorang
teman, anda pasti mengetahui cara biasanya sahabat atau orang yang anda kenal
ketika berbicara. Ada hal-hal yang khas dari setiap orang ketika mengujarkan
sesuatu, baik ketika sedih, senang, marah, dan lain sebagainya. Biasanya ciri
ini juga diikuti dengan gesture khusus, seperti gerak bibir, tangan, badan,
mata, alis dan lain sebagainya yang satu sama lain memiliki perbedaan.
Cara-cara yang tidak sama dengan cara yang biasanya dilakukan ketika berbicara
bisa menjadi petunjuk awal.
2. Perhatikan
tekanan-tekanan dalam pola bicaranya
Seseorang yang
berada dalam tekanan dan desakan psikologis juga mengalami tekanan fisik
tertentu sebagai imbasnya. Misalnya detak jantung yang meningkat dan aliran
darah yang cepat. Hal ini mempengaruhi aktivitas fisik lainnya, dalam hal ini
adalah aktivitas berbicara. Orang yang berbohong cenderung memiliki nada bicara
dan tekanan yang tidak wajar. Hal ini dikarenakan oleh tekanan serta
pertimbangan pikiran yang tarik ulur dalam menyatakan kebohongan. Pada
dasarnya, menyatakan kebohongan adalah hal yang secara alamiah akan memberikan
tekanan sekaligus pada kondisi psikologi, fisik, serta mental. Oleh karena itu,
tekanan yang muncul lebih besar,
3. Lihatlah
beberapa pertanda dan gesture (gerak-gerik) khusus yang muncul.
Berikut ini
adalah beberapa pertanda dan gesture yang seringkali dijumpai pada orang yang
sedang berbohong;
- Gerak tubuh yang minim atau sama sekali tidak bergerak atau justru bergerak secara berlebihan.
Orang yang
sedang berbohong cenderung 'membeku', tidak sering berhadapan dengan lawan
bicara,dan berusaha meminimalisasi gerak tubuhnya. Ada pula yang justru
bergerak secara berlebihan. Semua itu adalah usaha untuk menghindari munculnya
tanda-tanda bahwa dia sedang berbohong. Namun, hal ni justru juga bisa menjadi
petunjuk bahwa seseorang sedang berbohong.
- Tidak ada kontak mata.
Orang sedang
berbohong seringkali menghindari kontak mata. Secara naluriah, dia akan
menghidari tatapan mata lawan bicaranya. Kontak mata dalam berbicara merupakan
pendukung dan juga menyimpan informasi tambahan ketika berbicara. Dengan
melakukan kontak mata, seseorang yang sedang dibohongi akan menangkap signal
informasi yang tidak sinkron dengan apa yang diucapkan. Itulah mengapa kemudian
ada juga ilmu ilmiah membaca pikiran orang lain melalui kontak mata.
- Gesture bagian tubuh lain yang menunjukkan rasa tertekan.
Misalnya
mengkukur2, memainkan kuku jari, mengedipkan mata secara berlebihan, menelan
ludah berkali-kali, dan gerakan lain yang dilakukan berulang-ulang. Perasaan
takut, gugup, tidak nyaman, serta bayangan tentang apa yang akan terjadi jika
dia diketahui berbohong akan membuat orang mengalami tekanan yang tinggi dan
melakukan hal-hal yang sebenarnya menunjukkan kegelisahan.
- Melihat ke bagian kanan atas.
Melihat ke arah
ini diasosiasikan sebagai usaha untuk memperkerjakan dan mengolah otak kanan
untuk memunculkan imajinasi, yaitu usaha untuk membuat jalinan cerita
berdasarkan apa yang telah diceritakannya. Sebaliknya, melihat ke bagian kiri
disosiasikan sebagai usaha memanggil memori untuk menyatakan kebenaran/jalinan
cerita yang sesungguhnya.
- Bicara yang tersendat-sendat (paused).
Tidak semua
orang memiliki bakat yang besar dalam membuat cerita serta berbicara dengan
lancar pada saat berbohong. Sehingga, seringkali ditemui pembicaraan yang
dihentikan sejenak dan dalam tempo yang tidak wajar. Biasanya terjadi ketika
suatu bagian cerita bohong hendak dilontarkan, yaitu ketika dia sedang berusaha
mengarang suatu jalinan cerita. Di sinilah biasanya cerita yang disampaikan
mulai tidak konsisten dan berubah-ubah.
- Nada bicara yang tinggi.
Orang yang
berbohong cenderung menaikkan nada bicara. Baik karena sebagai usaha menegaskan
informasi yang disampaikan, emosi yang meningkat, maupun tekanan yang tinggi.
Hal ini akan sangat mudah diketahui apabila anda telah mengenal kebiasaan
berbicara lawan bicara.
4.
Mengurangi/menghilangkan informasi yang harus disampaikan.
Berbohong tidak
hanya dengan mengucapkan hal yang tidak sebenarnya, namun juga dengan
menghilangkan informasi yang seharusnya dikatakan pada lawan bicara. Indikasi
ini sebenarnya justru lebih mudah diketahui karena biasanya jalinan
informasi/atau cerita yang disampaikan menjadi tidak utuh dan menimbulkan
banyak pertanyaan. Pertanda-pertanda tersebut di atas masih tetap akan muncul.
Setelah menyampaikan informasi dengan gaya yang meyakinkan, dia akan melakukan
gesture-gesture tertentu, misalnya menyentuh hidung atau menutup mulut/wajah.
5. Tanyailah
orang yang anda duga berbohong.
Tentu saja cara
ini juga akan mengundang resiko besar. Apabila, ternyata lawan bicara anda
tidak berbohong, maka cara ini akan membawa dampak buruk. Oleh karena itu,
pergunakan cara ini juka anda telah mendapatkan banyak pertanda di atas dan
anda yakin benar bahwa lawan bicara anda telah berbohong. Akan tetapi,
membiarkan dan tidak menanyai orang yang sedang berbohong pun juga akan
berdampak sangat buruk, terutama bagi si pelaku. Oleh karena itu, cara ini juga
merupakan solusi agar si pelaku kebohongan mengaku dan masalah kemudian dapat
dicarikan solusi untuk diselesaikan.
6. Gunakan Intuisi.
Percaya atau
tidak, manusia diciptakan memiliki intuisi. Selain itu, manusia diciptakan
untuk mengatakan kebenaran. Oleh karena itu manusia pada dasarnya susah untuk
melakukan kebohongan dan sulit untuk dibohongi. Intuisi sama sekali berbeda
dengan nafsu, karena nafsu berkaitan dengan keinginan, sehingga bersifat
subjektif. Sedangkan intuisi bersikap objektif dan tidak berdasarkan dengan
keinginan. Jadi merasa dibohongi dan berprasangka dibohongi tidaklah sama.
Sebelum meyakini diri anda dibohongi, tanyakanlah pada diri anda apakah ini
karena prasangka ataukah karena intuisi anda. Meskipun kalian pada akhirnya
tidak tahu apakah kalian dibohongi dengan adanya bukti, tapi setidaknya kalian
tahu bahwa seseorang sepertinya sedang berbohong pada
kalian sehingga kalian tidak akan mempercayainya begitu saja.
sumber :
http://buka-rahasia.blogspot.com/2011/02/cara-mengetahui-orang-yang-sedang.html
0 komentar:
Posting Komentar